Senin, 18 Juni 2012

Semakin mewah mobilnya, semakin cantik pacarnya.

Ya, kemarin-kemarin gue sempet nge-twit judul di atas. Sekarang gue mau menjelaskan bagaimana proses membuat anak yang baik dan benar. Err! Cerita di balik judul/twit tersebut maksud gue.

Gue mendapati hal yang aneh. Umm.. Sebenarnya sih bukan suatu hal yang luar biasa, cuma mungkin gue baru melihatnya secara lebih dekat aja.

Gue sempat beberapa kali berpapasan dengan pasangan yang.....maaf, agak gak seimbang di mata gue yang orang awam ini. Ceweknya mah cakep, tapi cowoknya jelek kayak gue. :|

Tapi waktu itu gue benar-benar mendapati hal tersebut di depan mata dan congor gue.

Jadi ceritanya gue lagi makan sama beberapa orang teman di salah satu warteg yang ada di PIM. Nah pas kita lagi makan, di arah jam 2 lewat 16 menit 46 detik, ada cewek yang gak wajar lagi makan juga. Dia cantik, seksi, tinggi, putih, mulus (gue yakin dia pasti alien). Oy, dia ditemani oleh seorang pria yang ciri-cirinya kebalikan dari si wanita tersebut (mau bilang jelek takut dosa).

Akhirnya gue nyeletuk: "KOK BISA, YA?!?"

Tukiyem: "Gue juga bingung, siwer kali tuh cewek."

Maemunah: "Ho oh, padahal masih gantengan kamu loh. Ya dikit sih."

Maesaroh: "Iya, harusnya tuh cowok sama elu aja. Pasti keliatan lebih serasi."

Bantet: "Harusnya tuh cewek sama gue."

Tukiyem: "Jangan! Lo udah cocok sama si Wenky."

Muka gue pun langsung mengkerut. (-"-)

Kita pun lanjut makan dengan sejuta pertanyaan yang menghantui. Tidak lupa membahas fenomena tersebut tentunya.

Selesai makan, kita ketemu lagi sama pasangan yang tadi di pintu keluar.

Dan, SEONGGOK S-CLASS YANG DIBAWA OLEH PETUGAS VALLET MENJELASKAN SEGALANYA!

Naif kah gue? Hmm... Mungkin. Padahal belum tentu juga sih, bisa aja karena memang cinta, atau tuh cowok memang memiliki kualitas pribadi yang baik. Ah, entahlah. Mari kita coba tanyakan pada kutang yang menantang. :|

Setelah peristiwa itu, kita mampir di rumah Maesaroh. Lalu gue pun terlibat obrolan santai dengan beberapa umat gue. Salah tiganya wanita cantik, seksi, pintar, ramah, mudah bergaul, pandai dan gagah perkasa. Pokoknya untuk kategori manusia, mereka itu homo sapiens betina yang berkualitas. *pujian ini keluar karena penulis sedang berada di bawah tekanan*

Ketiganya kebetulan masih single (ya walaupun yang dua punya gebetan bejibun), dan pembicaraan kami pun menuju ke arah pria. Dari pembicaraan tersebut, gue pun membayangkan sebuah kemungkinan.

Sebuah kemungkinan yang gue dapat dari hasil (pernah) membaca artikel dalam bahasa Inggris yang iseng gue bikin versi bahasa Indonesianya.

Jadi, gue membayangkan mereka sedang mempromosikan dirinya sendiri (+ curcol) melalui Broadcast Message atau iklan di koran agar bisa mendapatkan sang pria idaman.

Hmm... Mungkin inilah yang akan mereka tulis:

“Kepada para pria lajang di Jakarta: Hai... Perkenalkan, nama kami Tukiyem, Maemunah dan Maesaroh. Tahun ini usia kami 25 tahun. Kami sangat cantik, seksi, berkulit putih yang mulus dan halus karena rajin merawat tubuh, dan mempunyai selera yang bagus akan fashion. Kami ingin menikah dengan seorang pria yang memiliki penghasilan minimal 250juta/tahun.

Anda mungkin berpikir kami matre, tapi penghasilan 250juta/tahun hanya dianggap sebagai kelas menengah di Jakarta. Jadi, persyaratan kami tidaklah terlalu tinggi.

Apakah ada di antara kalian, kenalan; ataupun kerabat yang mempunyai penghasilan 250juta/tahun? Bila ada, apakah kalian semua sudah menikah?

Yang ingin kami tanyakan, apa yang harus kami lakukan untuk menikahi orang kaya seperti anda? Fyi, yang terkaya pernah berkencan dengan kami memiliki berpenghasilan 150-200juta/tahun. Dan bila seseorang ingin pindah ke area pemukiman elit di daerah Jakarta Selatan, penghasilan tersebut tidaklah cukup.

Dengan segala kerendahan hati, kami ingin menanyakan: Di mana para pria lajang kaya raya tersebut hang out? Kisaran umur berapa yang harus kami cari? Kenapa kebanyakan istri dari orang-orang kaya hanya berpenampilan,umm...maaf, biasa saja?

Kami sering bertemu dengan beberapa wanita yang memiliki penampilan tidak menarik, tapi kok mereka bisa menikahi pria kaya? Bagaimana anda memutuskan siapa yang bisa menjadi istri, dan siapa yang hanya bisa menjadi pacar?

Sekian dan terima kasih."
ttd

Trio julung-julung.

Kalau gue menjadi pria yang memenuhi persyaratan tersebut. Mungkin gue akan membalas seperti ini:

"Hai... Perkenalkan, nama saya Tapir Ngesot. Saya telah membaca tulisan kalian dengan semangat yang menggebu-gebu. Saya pikir banyak gadis di luar sana yang mempunyai pertanyaan yang sama. Jadi, izinkan saya untuk menganalisa situasinya sebagai seorang profesional.

Oy, Pendapatan tahunan saya lebih dari 250juta/tahun, sesuai syarat kalian, jadi saya harap semuanya tidak berpikir saya sedang main-main di sini.

Fyi, saya seorang businessman. Dan jika dilihat dari segi bisnis, merupakan keputusan yang salah untuk menikahi wanita seperti kalian. Mengapa? Jawabannya mudah saja, saya akan coba jelaskan.

Tolong tempatkan 'kecantikan' dan 'uang' secara bersisian, di mana kalian mencoba menukar kecantikan dengan uang.

Pihak A (kalian) menyediakan kecantikan, dan pihak B (saya) membayar untuk itu. Hal yang masuk akal, sesuai dengan asas take and give atau jual-beli.

Tapi ada masalah di sini. Kecantikan kalian akan menghilang, tapi uang saya tidak akan hilang tanpa ada alasan yang bagus.

Faktanya, pendapatan saya mungkin sekali akan meningkat dari tahun ke tahun, tapi kalian tidak akan bertambah cantik dari tahun ke tahun. Karena itu, dari sudut pandang ekonomi, saya adalah aset yang akan meningkat terus, dan kalian adalah aset yang hanya akan menyusut. Dan bukan hanya penyusutan normal, namun penyusutan eksponensial.

Jadi, jika hanya (kecantikan) itu aset kalian, nilai kalian akan sangat mengkhawatirkan sekali 10 tahun mendatang.

Oy, dari aturan yang kita gunakan dalam masalah keuangan, di mana setiap pertukaran memiliki posisi, kencan dengan kalian juga merupakan posisi tukar. Jika nilai tukar turun, kita akan menjualnya dan merupakan ide buruk untuk menyimpannya dalam jangka lama seperti pernikahan yang kalian inginkan.

Hmm... Mungkin terdengar kasar, tapi untuk membuat keputusan bijaksana, setiap aset dengan nilai depresiasi besar akan dijual atau 'disewa' saja.

Ingat, siapapun dengan penghasilan 250juta/tahun itu bukan orang bodoh. Kami hanya akan berkencan atau jika kalian beruntung, pria kaya yang sudah beristri akan menjadikan kalian simpanan, tapi tidak akan menikahi kalian.

Jadi, saya akan menyarankan agar kalian melupakan saja mencari cara untuk menikahi orang kaya. Lebih baik kalian menjadikan diri kalian sendiri orang kaya dengan pendapatan 250juta/tahun. Kesempatan ini lebih bagus daripada mencari orang kaya bodoh. Mudah-mudahan balasan ini dapat membantu.

ps: Yah, jika kalian tertarik untuk jasa 'sewa/pinjam', bisa menghubungi saya.

Sekian dan terima kasih."
ttd

Tapir Ngesot.

Girls, Jadilah wanita yang punya 5B: Brain, Boobs, Butt, Behaviour and Beauty. Jangan cuma ngandelin Boobs sama Butt doang.

So, buat para wanita tsakep di luar sana yang cuma mengandalkan kecantikan sebagai aset kalian untuk mencari pria ganteng dan kaya, pikirkanlah apa yang akan terjadi 10 tahun mendatang. :p