Tadi sore nenekmu menelpon, sambil terisak dia bilang, "kangen". Hmm... Padahal belum 2 bulan ayah meninggalkan rumah, tapi memang seperti itulah nenekmu. Dia masih menganggap ayahmu ini seperti anak kecil, tak apa, ayah suka. Itu tandanya beliau sangat menyayangi ayah.
Kami berbicara panjang lebar tadi. Dimulai dari masalah di rumah, toko, dll dsb dst. Mendengar ocehan nenekmu tadi, ayah juga jadi rindu sama nenekmu yang cerewet itu.
Di akhir pembicaraan, dia berpesan: "Jangan lupa Shalat". Jadi nak, setiap ayah pergi dari rumah, hanya kata-kata itu yang selalu diulang oleh nenekmu. Dia tidak pernah berpesan, "Jangan menghamili anak orang.", atau yang lainnya.
Anakku sayang, maafkan ayahmu... Maafkan ayah yang selalu kasar terhadap nenekmu, yang tak menghargai jerih payah kakekmu. Ayah yang hanya bisa membentak nenekmu justru ketika dia menawarkan air hangat untuk mandi sepulang kuliah. Ayah yang hanya bisa menyerapahi kakekmu justru ketika kondisi keuangan keluarga ayah jauh lebih mapan dari sekarang.
Ayah ingin menangis rasanya jika teringat suatu hari nanti harus melihat wajahmu lahir ke dunia ini, melihat wajah tumpuan kasih sayang ayah dan ibumu. Semakin terisak jika harus melihatnya dengan kenangan-kenangan masa lalu ayah. Ketika ayah mengambil rupiah hasil jualan sembako nenekmu hanya untuk sebungkus permen. Ketika ayah berlarian ke sana ke mari berteriak meminta nenekmu menemani ayah bermain di tengah pelanggan-pelanggannya yang sedang menunggu. Ayah yang sering mencari perhatian nenekmu dengan membuat keonaran dan menjahili anak-anak tetangga. Senyuman-senyuman manis nenekmu yang cantik itu, entah mengapa, ayah balas dengan kerutan alis. Maafkan ayah, nak...
Perih hati ayah jika suatu saat melihatmu berpakaian seragam memulai hari di sekolah. Melihat jagoan tumpuan tanggung jawab ayah. Semakin menyayat rasanya jika harus memandangmu sambil mengingat kakekmu yang tegar itu. Yang menahan gumaman-gumaman merendahkan keluarga ayah yang hanya penjual sembako di pasar. Berangkat pagi, pulang malam, dan tanpa hari libur. Yang ayah dengan santainya sering meminta uang dari kakekmu tanpa menyadari bagaimana susah mendapatkannya. Atau ketika ayah memaki kakekmu dalam hati saat tak diijinkan pergi bermain.
Nak, tak semua keinginan harus terpenuhi. Semua itu agar kita punya semangat untuk terus maju. Begitu juga nantinya denganmu. Suatu saat nanti, ayah pasti banyak tak bisa mengabulkan permintaanmu. Mobil-mobilan, boneka, baju, gasing kayu, miniatur kereta api, helikopter remote control, atau gadget terbaru pasti tak semuanya bisa ayah penuhi. Salahkan saja ayah, tak apa. Asal jangan meminta pada orang lain, pedih hati ayah.
Nak, ayah tidak akan menjadi ayah nomor satu di dunia, tapi ayah akan berusaha memberimu yang terbaik. Satu pinta ayah, bersabarlah...
Nak, maafkan ayah telah memberimu contoh yang tak baik, bahkan sebelum kamu lahir. Ayah tak mampu melarangmu berbuat demikian. Ayah tahu, ayah dahulu tidak menjadi anak yang teladan, belum juga bisa menjadi ayah yang bijak. Hal-hal seperti itu yang menakuti ayah akan hakikat seorang laki-laki untuk menjadi kepala rumah tangga. Apa ayah bisa?
Nak, ayah hanya seorang yang egois, sombong dan penuh dendam. Dendam-dendam masa lalu yang masih saja membayangi ayah, yang ayah takutkan akan menular kepadamu suatu saat nanti.
Nak, kamu tak perlu mendapat bentakan agar mau menuruti perintah ayah, kamu tak perlu disabet dengan sapu lidi jika nakal. Ayah janji, karena kamu anak yang pintar, ayah yakin itu.
Nak, ayah janji akan selalu menemanimu. Dari pertama kamu membuka mata untuk dunia ini, mengajarkan bagaimana menapakkan kaki satu persatu dan terjatuh. Tak apa, kamu jatuh untuk bangkit lagi. Sama saat kamu belajar naik sepeda nanti. Ayah akan dorong sepedanya, kamu kayuh sekuat tenaga. Terjatuh tak apa, tapi bangkit lagi. Jadilah anak yang kuat, nak.
Nak, sewaktu pertama kali kamu memakai seragam sekolah, itu akan menjadi semacam peringatan bagi ayah bahwa kamu mulai tumbuh besar. Ayah tak akan selalu ada di sampingmu. Ayah tak perlu menunggumu setiap hari di sekolah, ada teman-teman yang setia di luar sana. Patuhi juga guru-gurumu, mereka pengganti ayah di sana. Meski pasti tabiatmu mulai berubah sedikit demi sedikit karena telah mulai bertemu banyak orang, tak apa, itu tandanya kamu belajar.
Hingga pada suatu hari, kamu tak membalas pesan dari ayah. Kamu pulang terlambat tapi tetap berkelit dengan alasan mengerjakan tugas sekolah, les dan sebagainya. Ayah tahu itu bukan sebenarnya, ayah juga pernah seumuranmu, nak.
Ayah juga harus menyadari, anak kesayangan ayah sudah menemukan tempat nyamannya selain di rumah. Ayah akan semakin sering melarangmu pergi, menginterogasimu setelah pulang, memarahimu jika terlambat jam malam, meski itu semua tak akan membuatmu gentar mencari jati diri di luar sana. Bukannya ayah tak setuju, ayah hanya selalu terpikirkan olehmu. Akhirnya, ayah tak harus menahanmu terus di sini, tapi rumah ini selalu terbuka untukmu kembali, nak.
Hingga tiba-tiba kamu membangkang perintah ayah. Ayah seharusnya tak perlu kaget. Hal sama yang lebih parah pernah ayah lakukan pada kakek nenekmu dulu. Tapi tetap saja ini akan menjadi titik balik bagimu untuk menjadi dewasa, dan bagi ayah untuk menyesali apa yang telah ayah lakukan dahulu. Kamu, saat itu, tak akan bisa mengerti perasaan orang tua yang dibantah anaknya. Mengisak tangis, bertanya dalam hati tentang apa yang salah sehingga anaknya berani sekasar itu pada dirinya. Apakah ini semua balasan dari kelakuan ayah dulu terhadap kakek nenekmu? Kamu tak akan paham sampai titik itu. Yang kamu pikirkan hanyalah bagaimana melampiaskan egomu saat itu juga, sama seperti ayah sekarang.
Nak, hidup tak pernah menjadi lebih mudah. Mungkin ketika kamu kecil, kamu akan berpikir jika menjadi orang dewasa itu enak karena bisa membeli mainan apapun yang disukainya. Tapi orang dewasa tak butuh mainan seperti yang kamu mau. Mereka punya hal yang lebih penting untuk diperjuangkan. Seperti yang ayah bilang tadi, tumpuan kasih sayang dan tanggung jawab, kamu.
Satu lagi pesan ayah untukmu nanti, sayangilah ibumu. Sayangi ibumu yang dulu sering ayah sakiti. Kamu tahu, ibumu nanti pastilah seorang perempuan yang tegar, yang mampu hidup bersandingkan ayah di sampingnya.
Nak, jangan jadi orang yang tak bisa menghargai orang lain. Jangan jadi pengecut seperti ayah. Jangan jadi orang yang egois, sombong dan penuh dendam seperti ayah. Kamu anak pintar, pasti lebih tahu bagaimana menjalani hidup daripada ayah.
Salam sayang,
Ayahmu
BalasHapusAdmin numpang promo ya.. :)
cuma di sini tempat judi online yang aman dan terpecaya di indonesia
banyak kejutan menanti para temen sekalian
cuma di sini agent judi online dengan proses cepat kurang dari 2 menit :)
ayo segera bergabung di fansbetting atau add WA :+855963156245^_^
F4ns Bett1ng agen judi online aman dan terpercaya
Jangan ragu, menang berapa pun pasti kami proseskan..
F4ns Bett1ng
"JUDI ONLINE|TOGEL ONLINE|TEMBAK IKAN|CASINO|JUDI BOLA|SEMUA LENGKAP HANYA DI : WWw.F4ns Bett1ng.COM
DAFTAR DAN BERMAIN BERSAMA 1 ID BISA MAIN SEMUA GAMES YUKK>> di add WA : +855963156245^_^
BetMGM Bonus Code 2021: "PLAYNJ" - Oklahomacasinoguru
BalasHapusBetMGM 넥스트벳 casino bonus code is PLAYNJ for $200 free! BetMGM casino bonus 스피드 바카라 code 2021 일반인 후방 and promo codes for 토토 사이트 US players 넥스트벳 are